Polewalie, 15 Maret 2024 – Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan komunikasi dengan pemerintah setempat dan masyarakat, SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) menggelar acara sosialisasi dan survey lokasi pengeboran sumur Kampung Baru 10# (KB#10). Acara ini berlangsung di Kantor Desa Polewalie, Kecamatan Gilireng, pada tanggal 15 Maret 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Camat Gilireng Andi Muhammad Al Fatih, Kapolsek Gilireng IPTU Reski G, Danposramil Gilireng Pelda Kusnadi, Kepala Desa Polewalie Muliadi, serta para pemilik lahan yang terkait dengan proyek tersebut.
Tujuan utama dari acara ini adalah untuk secara resmi menginformasikan rencana pengeboran sumur KB#10 oleh SKK Migas kepada pemerintah setempat dan para pemilik lahan. Acara ini juga merupakan menjadi salah satu tahap dalam proses pembebasan lahan untuk lokasi tersebut.
Dalam sambutannya, Camat Gilireng menekankan pentingnya dukungan masyarakat terhadap kegiatan hulu migas, termasuk pengeboran sumur, sebagai bagian dari aktivitas negara. Sementara itu, Kapolsek Gilireng mengingatkan pentingnya kejujuran warga dalam menunjukkan batas-batas tanah mereka untuk menghindari masalah hukum di masa mendatang.
Tim SKK Migas menjelaskan tentang peran dan fungsi SKK Migas sebagai perwakilan negara dalam mengawasi industri hulu migas, proses pengadaan tanah dalam industri hulu migas, serta komitmen terhadap transparansi dan pencegahan korupsi. Selain itu, pihak Energy Equity juga memberikan penjelasan mengenai proses pekerjaan proyek pengeboran kepada warga, dimulai dari tahap Drilling Site Preparation (DSP) dan teknologi pengeboran migas secara umum.
Sumur KB#10 sendiri berlokasi di Dusun Awerange Desa Polewalie, Kecamatan Gilireng, dan merupakan bagian dari blok migas Sengkang yang dioperasikan oleh Energy Equity Epic Sengkang (EEES). Sumur gas ini merupakan sumur pengembangan yang akan mendukung operasi Central Processing Plant (CPP) Kampung Baru dalam menjaga pasokan bahan bakar gas untuk keperluan pembangkit listrik di wilayah ini.
Setelah berdiskusi dengan para pemilik lahan dan pemangku kepentingan lainnya, warga pemilik lahan menyatakan persetujuannya dengan kegiatan ini dengan menandatangani berita acara survey dan sosialisasi.
Acara sosialisasi kemudian dilanjutkan dengan kunjungan bersama ke lokasi pengeboran untuk melaksanakan kegiatan survey lokasi. Hal ini menandai langkah awal dalam proses pengeboran sumur KB#10 di Polewalie. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan dapat terjalin kerjasama yang baik antara SKK Migas, pemerintah setempat, dan masyarakat dalam mendukung pembangunan sektor hulu migas demi kemajuan bersama.(bf)
