iden(021) 29407040 Sen - Jum : 08:00 - 17:00
info@energyequity.co.id

Program Penggemukan Sapi Bergulir

PENGGEMUKAN sapi merupakan salah satu program unggulan CSR EEES, disamping sebagai salah satu upaya dalam pemberdayaan masyarakat miskin. Program ini juga diharapkan mendukung program Biogas Rumah Tangga dan penggunaan pupuk organik dari ampas (slurry biogas).
Bantuan penggemukan sapi ini peruntukkan kepada kelompok ternak yang masing-masing beranggotakan 6 orang, yang berada di sekitar area UPPO (Unit Pengolahan Pupuk Organik) yang sebelumnya telah dibangun oleh EEES pada tahun 2016. Setiap kelompok diberikan enam ekor sapi jantan seharga delapan juta rupiah, dengan tinggi gumba 102cm dan berumur sekitar dua tahun yang kesehatannya telah diperiksa oleh dokter hewan yang telah ditunjuk.
Ternak sapi tersebut kemudian digemukkan secara intensif sesuai petunjuk penggemukan dari pendamping program, sehingga mencapai pertambahan berat badan sekitar 0,5 kilogram per hari. Adapun anggota dari kelompok ternak 50% adalah dari warga kurang mampu yang terdaftar pada data kemiskinan Dinas Sosial Kabupaten Wajo.
Hal yang menarik dari program ini adalah aspek keberlanjutan yang diusung. Yaitu setelah sapi digemukkan selama enam bulan, akan dilakukan penjualan dengan harga taksiran terendah Rp12 juta. Setiap kali melakukan penjualan, kelompok akan menyisihkan uang hasil penjualan sebanyak delapan juta, sehingga dalam 6 kali penjualan (3 tahun) maka akan terkumpul Rp48 juta. Dana yang terkumpul inilah digunakan untuk perguliran ke kelompok berikutnya. Dengan pola seperti ini maka ada kesinambungan program yang akan memberdayakan segenap masyarakat.
Dari aspek lingkungan, disamping sebagai kegiatan pemberdayaan program penggemukan ini juga diharapkan mempunyai hasil sampingan yang sangat bermanfaat yaitu pupuk organik bioslurry. Kelebihan dari penggemukan sapi adalah sapinya digemukkan dalam kandang sehingga kotorannya mudah dikumpulkan untuk dimasukkan dalam reaktor biogas. Ampas dari biogas ini nantinya akan dikumpulkan dan di fermentasi di UPPO yang sudah disiapkan sebelumnya.
Disamping memperoleh keuntungan ekonomi di peternakan sapi, warga juga dapat memprodiksi pupuk organik sendiri yang sehat dan ramah lingkungan dan dapat digunakan pada lahan-lahan pertanian warga. Pola pemberdayaan yang dilakukan EEES diharapkan menjadi pilot project oleh pelaku usaha lainnya di Kabupaten Wajo untuk mendukung salah satu mimpi besar pemerintah kabupaten yaitu menjadikan Kabupaten Wajo bukan hanya sebagi lumbung padi, tapi sebagai lumbung daging di Sulawesi Selatan. Salah satunya dengan melakukan duplikasi program melalui dana desa dan ataupun program CSR dari perusahaan lainnya. (*)

Related Posts

Leave a Reply